UPT Kementan Bakal Kawal Target Swasembada Pangan di Sulsel dengan Optimasi Lahan

UPT Kementan Bakal Kawal Target Swasembada Pangan di Sulsel dengan Optimasi Lahan

Selasa, 26 November 2024


Gowa, Rajapena.com, UPT Kementerian Pertanian, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku menghadiri Rapat Koordinasi Optimasi Lahan dan Cetak Sawah dalam mendukung Swasembada Pangan di Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan, Selasa (26/11/2024).


Seperti yang diketahui, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, menegaskan pentingnya percepatan swasembada pangan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.


"Semua potensi yang ada harus digerakkan, termasuk melibatkan Brigade Pangan. Ini adalah langkah baru yang memberikan harapan besar untuk sektor pertanian, terutama dengan keterlibatan generasi milenial yang dapat memanfaatkan teknologi modern di lapangan," ungkap Amran.


Senada dengan pernyataan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan petani-petani yang ada saat ini sudah semakin tua. "Sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” kata Santi.


Rapat yang dibuka oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Sulawesi Selatan tersebut, turut dihadiri Plt. Dirjen Hortikultura sebagai Penanggung jawab Oplah dan Cetak Sawah Provinsi Sulawesi Selatan dan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang sebagai wakil penanggung jawab.


Muhammad Taufiq Ratule, Plt. Dirjen Hortikultura menyampaikan beberapa hal yang penting diantaranya, target dan realisasi untuk cetak sawah di Sulsel yaitu 5000 hektar dari beberapa kabupaten diantaranya Barru, Bone, Luwu, Luwu Timur, Luwu Utara, Sidrap, Soppeng, dan Wajo. Untuk SID cetak sawah bersama dengan optimasi lahan ditargetkan selesai pada bulan Januari 2025.


"Sedangkan target Optimasi Lahan di Sulawesi Selatan yaitu 27.049, namun jika masih ada potensi oplah di kabupaten selain disebutkan dalam SK bisa ditambahkan untuk mengejar target realisasi," terang Taufiq.


Masih menurutnya, fungsi utama dari oplah ini adalah peningkatan IP (indeks pertanaman) dan harus ada pola tanam sehingga mudah dalam proses monitoring kegiatan termasuk dalam penyedian kebutuhan tanam.


"Lokasi oplah yang sudah selesai di tahun 2024 harus segera menanam untuk meningkatkan IP, dan diharapkan kolaborasi antar lembaga/instansi selalu dijaga agar memudahkan pelaporan dan mengidentifikasi masalah-masalah apa yang ada di lapangan dan memudahkan dalam penyelesaian masalah," tambah Taufiq.


Perlu diketahui, lokasi oplah di Sulawesi Selatan untuk tahun 2025 berada di kabupaten Pinrang, Bone, Enrekang, dan Soppeng.


Sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian tentang satuan tugas swasembada pangan di Provinsi Sulawesi Selatan, Kepala BBPP Batangkaluku diamanahkan sebagai penanggung jawab teknis di wilayah II yaitu Pinrang, Luwu Utara, dan Enrekang.