Guru Sukarela SDN 7 Salotungo, Atri, S. Pd, Sukses Menjadi Pembina Upacara dan Ajarkan Budaya 'Tabe' di Lingkungan Sekolah

Guru Sukarela SDN 7 Salotungo, Atri, S. Pd, Sukses Menjadi Pembina Upacara dan Ajarkan Budaya 'Tabe' di Lingkungan Sekolah

Senin, 21 Oktober 2024


Soppeng, Rajapena.com, Atri, S. Pd, yang masih berstatus sebagai Guru Sukarela di SDN 7 Salotungo, menunjukkan dedikasinya dengan sukses menjalankan tugas sebagai pembina upacara pada Senin pagi (21/10/2024). Dalam amanatnya, Atri menyampaikan pentingnya membiasakan budaya 'Tabe', sebuah ungkapan sopan santun dalam bahasa Bugis yang berarti permisi, di lingkungan sekolah.


Di hadapan siswa dan guru, Atri menekankan bahwa budaya 'Tabe' harus menjadi kebiasaan yang melekat dalam kehidupan sehari-hari, terutama di lingkungan sekolah. "Budaya 'Tabe' adalah salah satu cerminan karakter kita sebagai orang Bugis yang menjunjung tinggi kesopanan dan rasa hormat," ujar Atri dalam amanatnya. Ia juga mengajak seluruh warga sekolah, baik siswa maupun guru, untuk saling menghargai dengan cara sederhana, yaitu menggunakan kata 'Tabe' saat berinteraksi.


Lebih lanjut, Atri menjelaskan bahwa pengenalan budaya lokal seperti ini sangat penting bagi pembentukan karakter anak-anak sejak usia dini. "Membiasakan kata 'Tabe' bukan hanya soal adat, tetapi juga cara kita membentuk generasi yang saling menghormati, menghargai perbedaan, dan beretika dalam berkomunikasi," tambahnya.


Tugas sebagai pembina upacara yang dilaksanakan dengan baik oleh Atri ini mendapat apresiasi dari Kepala Sekolah SDN 7 Salotungo, dan juga rekan rekan guru lainnya mereka menyampaikan rasa bangganya terhadap Atri yang meskipun masih berstatus sebagai Guru Sukarela, mampu menunjukkan kualitas dan komitmen dalam mendidik siswa. "Atri telah memberikan teladan yang baik bagi siswa. Apa yang ia sampaikan tentang budaya 'Tabe' sangat relevan dan harus kita dukung bersama," ujar Abdul Asis.


Upacara bendera pagi itu berjalan khidmat dengan partisipasi penuh dari seluruh siswa. Di akhir amanatnya, Atri berharap budaya 'Tabe' dapat terus dibudayakan dan diterapkan di sekolah maupun di lingkungan luar sekolah.