SDN 7 Salotungo Hadirkan Sejumlah Siswa-siswi di Pencanangan Pekan Imunisasi Nasional Polio Tingkat Kabupaten Soppeng

SDN 7 Salotungo Hadirkan Sejumlah Siswa-siswi di Pencanangan Pekan Imunisasi Nasional Polio Tingkat Kabupaten Soppeng

Rabu, 24 Juli 2024


Soppeng, Rajapena.com,- SDN 7 Salotungo Kecamatan Lalabata menghadirkan sejumlah Siswa-siswi pada pencanangan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio Tingkat Kabupaten Soppeng yang dilangsungkan di pelataran gedung Lapatau Watansoppeng, Selasa (23/7/2024).


Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk sekolah-sekolah dasar yang ada di Kabupaten Soppeng yang turut serta mendukung program pemerintah dalam meningkatkan cakupan imunisasi polio.


Salah satu sekolah yang ikut berpartisipasi adalah SDN 7 Salotungo. Sesuai dengan permintaan pihak Panitia, dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten Soppeng, SDN 7 Salotungo membawa beberapa siswa untuk mengikuti kegiatan ini. Para siswa yang hadir adalah:


1. Muhammad Faizhal Asry (1B)

2. A. Attiangi Amirullah (1D)

3. A. Batari Tungke (2A)

4. Andi Rizki Nur Anisa (1C)

5. Nandita Silva Azzahra (2C)


Para siswa tersebut didampingi oleh Kepala Sekolah Abdul Asis, Guru Andi Rosma Nur, serta orang tua siswa Hj. Rahma dan Maryani. 


Kehadiran mereka menunjukkan dukungan penuh terhadap upaya pemerintah dalam mencegah penyebaran penyakit polio melalui imunisasi.


Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Soppeng, Hj. Andi Maria Razak, SE, dalam sambutannya menyampaikan betapa pentingnya imunisasi polio bagi kesehatan anak-anak dan upaya kolektif dalam mencegah penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan tersebut.


Acara ini dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Soppeng, Ir. H. Lutfi Halide, MP, yang dalam pidatonya mengapresiasi partisipasi aktif masyarakat dan berbagai pihak yang mendukung suksesnya program ini.


Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan seluruh anak di Kabupaten Soppeng mendapatkan imunisasi polio, sehingga terhindar dari risiko penyakit polio. 


Partisipasi aktif dari berbagai pihak, termasuk sekolah, guru, dan orang tua, sangat penting dalam mensukseskan program ini dan memastikan generasi mendatang bebas dari polio.